PENDAHULUAN
Latar Belakang
Minyak bekas pakai (jelantah) ini sangat membahayakan. Dari hasil penelitian, ditemukan senyawa benzena yang merupakan penyebab kanker pada jelantah. Selain itu jelantah juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya seperti diare, anteroklerosis, kolestrol, jantung koroner, dan menurunkan gizi makanan yang digoreng dengan minyak tersebut. Berpijak dari fakta tersebut kota Sumedang sebagai kota tahu, maka saya ingin melakukan penelitian untuk memanfaatkan jelantah tahu yang selama ini dianggap sebagai limbah yang membahayakan. Jelantah tahu dialah yang menjadi produk berupa sabun cuci batangan sebagai pencuci pakaian , yang bermanfaat bagi semua kalangan khususnya bagi pedagang tahu dan umumnya bagi masyarakat Sumedang.
Tujuan Penelitian
Penelitian yang berjudul “Manfaat Si Buruk Rupa” atau pemanfaatan bahan yang berbahaya menjadi bahan yang berguna dan aman, dari jelantah tahu ini bertujuan untuk mengembangkan produk yang bermanfaat bagi semua kalangan dari minyak jelantah yang membahayakan kesehatan.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian bagi siswa dan pedagang tahu , diantaranya :
Dapat di pergunakan untuk kebutuhan rumah tangga .
Menghemat pengeluaran keluarga
Menambah penghasilan keluarga
Menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran
Memotivasi siswa untuk melakukan inovasi-inovasi baru
METODOLOGI
Alat
Neraca Magnexus
Gelas ukur
Termometer
Gelas kimia
Corong
Pengaduk kaca
Spatula
Cetakan
Lumpang alu
Lap
Bahan yang harus disediakan
Jelantah tahu
NaOH
Air
Pewangi
Pewarna alami (daun suji atau kunyit)
Arang
Garam
Keselamtan dan Etika Kerja
Jas Lab
Sarung tangan karet
Masker
Pencuci
Tempat Sampah
Prosedur Pembuatan Sabun Cuci Batang
Penyaringan dan penjernihan :
Panaskan jelantah hingga tidak ada gelembungnya
Lalu, masukan arang yang sudah dicuci
Campurkan arang dan jelantah lalu aduk
Setelah itu saring jelantah yang sudah di campur arang dengan menggunakan kain.
Pembuatan :
Tuang 171 gram NaOH ke dalam 340 gram air, aduk hingga larut
Dinginkan larutan hingga bersuhu 40°c
Aduk cepat selama 20 menit
Setelah kental tambahkan zat tambahan yang diinginkan : pewangi atau pewarna
Tuang adonan ke dalam cetakan
Simpan selama 1 malam dan tutup dengan kain tipis
Adonan dikeluarkan dari cetakan dan simpan sekitar 1 bulan sebelum pemakaian
Hasil dan Pembahasan
Sabun Cuci Batangan
Pembuatan sabun cuci batangan ini menggunakan basa NaOH. Sebagai pewangi digunakan zat aditif (zat tambahan) berupa bibit parfum yang tersedia di pasaran. Sedangkan pewarna yang digunakan adalah pewarna alami sepert dun suji. Selain aman, bahan-bahan alam tersebut memiliki khasiat yang bagus untuk kulit. Misalnya daun suji dipercaya dapat menambah kesalusan kulit.
Sabun yang menghasilkan selama satu bulan sebelum digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sifat korosif dari NaOH yang dapat merusak kulit. Selain itu semakin banyak yang tentu saja akan semakin baik untuk kulit.
Dari hasil penelitian diperoleh sabun dengan karateristik padat, bewarna sesuai pewarna yang digunakan, serta berbusa. Dapat dilihat bahwa sifat fisik yang dimiliki jelantah (hitm, kental, dan bau twngik) tidak lagi ditemukan dalam sabun yang dihasilkan. Sehingga minyak jelantah yang merupakan limbah yang berbahaya dapat dimanfatkan menjadi hal berguna.
Untuk menguji sabun yang dihasilkan, sabun tersebut diuji cobakan kepada lima orang responden yang memberi penilaian sabun dari segi tampilan, kelembutan kulit, dan busa yang dihasilkan. Responden memberikan nilai dengan skala 1-5. Berikut hasil yang diper oleh
Responden | Nilai | ||
tampilan | Kelembutan | Busa | |
1 2 3 4 5 | 5 4 5 5 4 | 4 4 4 4 5 | 3 3 3 4 3 |
Rata-rata | 4,6 | 4,2 | 3,2 |
Dari tabel di atas, sabun cuci batang dari jelantah unggul dari segi tampilan dan kelembutan terhadap kulit. Sedangkan untuk busa yang di hasilkan masih belum memuaskan. Dibandingkan dengan sabun yang ada di pasaran, busa sabun buatan sendiri memang lebih sedikit. Pembuatan sabun di industri biasanya menambahkan zat aditif untuk menambah busa.
Dari segi uasaha, sabun cuci batang ini memiliki prospek untuk dikembangkan. Berikut ini analisis usaha dari produksi sabun cuci batang :
1 liter jelantah Rp. 3000,-
171 gram NaOH Rp. 13.700,-
Bibit parfum dan pewarna alami Rp. 3.000,-
Kemasan Rp. 8.000,-
Biaya Oprasional Rp. 5.000,-
Total biaya Produksi Rp.32.700,-
Dari resep diatas dihasilkan 80 sabun ukuran kecil atau 50 sabun ukuran sedang.
Harga jual 80 sabun cuci batang (@ Rp.1000,-) Rp. 80.000,-
Laba tiap sabun ukuran kecil Rp. 591, -
Harga jual 50 sabun cuci batang (@ Rp.2000,-) Rp. 100.000,-
Laba tiap sabu ukuran sedang Rp. 1.346,-
Analisis usaha diatas menunjukan bahwa prospek untuk usaha sabun cuci batang sangat menarik dan menguntungkan.
Penutup
Kesimpulan
Sabun cuci batang yang dihasilkan memiliki karateristik tampilan yang menarik dan dapat membersihkan noda pada pakaian serta kelembutan terhadap kulit yang tinggi. Prospek keuntungan usaha yang dimiliki mencapai laba 280 % atau hampir 3 kali lipat.
Saran
proses pengolahan sabun cuci batang menggunakan zat imia yang berbahaya yaitu NaOH. Diperlukan sikap hati-hati dan penggunaan alat pengaman seperti jas kerja , sarung tangan karet, kacamata, dan masker selama berhubungan dengan zat tersebut
Memperhatikan faktor kuantitas zat terutama saat melakukan penimbangan karena keberhasiloan produk yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh kuantitas zat. Olrh karena itu pastikan alat timbang telah dikalibrasi dengan baik, serta diperlakukan ketelitian dalam melakukan penimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Addison, K (2008). Make your own Biodesel [online]. Tersedia:
http://journeytoforever.org/ . [8 Maret 2008]
Pertamina. (2008). Mengenai Biodesel ? Curd palm oil?. [online]. Tersedia:
http://pertamina,com. [8 Maret 2008]
Romauli. (2003). “Minyak Goreng meroket, Minyak jelantah Dilirik”. Harian
Umum Sinar Harapan, 16 ei 2007.
Universitas pendidikan Indonesia (2002). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Laporan buku, makalah, skripsi, tesis, disertasi). Bandung UPI.
Styo Wibowo, (1994). Home Industri . Bintang Timur surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar