Minggu, 20 Oktober 2013

Aku Tak Lagi Menuliskan Tentangmu

bersama detik jam aku menari dengan alunan
membuka kembali alam sadarku bahwa aku sekaranig sendiri
aku tak lagi menulis tentangmu
aku tak lagi menuliskan betapa bahagianya aku menunggu akhir pekan tiba
aku tak lagi menuliskan betapa kecewanya aku ketika aku sadar aku belum bisa membahagiakanmu
ketika aku kembali bertanya apakah ini sebuah perubahan yang menuntunku ke arah yang lebih baik atau ke arah yang semakin tak menentu
namun ini adalah keputusanku
aku harus melangkah lagi dengan tasku yang masih kosong
yang sudah tak berisi lagi kenangan kita
kini aku melangkah dengan peta yang baru
yang belum terjamah sebelumnya
aku melihat pemandangan baru
melihat jurang yang baru
aku menemukan pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah kau berikan kepadaku
fenomena ditinggalkan oleh seseorang adalah hal yang tak bisa dihindari
setiap pertemuan pastilah ada perpisahan
kita tak bersalah jika harus bertemu dengan seseorang kemudian harus berpisah
yang salah adalah menyalahkan takdir yang telah mempertemukan kita
takdir Tuhan tak pernah bersalah
anggaplah cerita kita adalah sebuah jembatan menuju kehidupan kita masing-masing yang lebih baik
aku tak bisa menyalahkanmu yang telah datang ke kehidupanku, karena kau sempat memberikan sejuta keindahan dan pelajaran berlukiskan tinta warna-warni
aku telah belajar banyak hal dari cerita kemarin

sekarang...
detik jam pun berlalu tak seperti saat aku bersamamu
waktu terasa begitu lambat berlalu
karena beberapa saat detik jam itu masih terbiasa untuk berjalan mundur
dia masih belum terbiasa untuk melaju dengan arah yang sebenarnya harus dia tuju
aku harus bisa menerimanya
aku harus tetap melanjutkan hidupku yang baru.
menemukan penggantimu tentunya,
bukankah bukan hal yang mengherankan jika setiap orang mencari pengganti seseorang yang pergi?
kau pun akan melakukan hal yang sama
pergilah, sayang
semoga hidupmu menjadi lebih baik tanpaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar