Kamis, 17 Oktober 2013

aku masih menunggu mu untuk kembali menari bersamaku

mungkin aku hanyalah seekor burung yang terbang tanpa kompas
aku terbang melwati lautan cinta yang terhempas
sesekali aku hinggap disebuah ranting, berangaankun-angan agar Tuhan memberiku teman untuk perjalananku
ketika Tuhan mengirimku teman, terkadang  itu bukanlah teman seperti apa yang aku harapkan
Tuhan mengirimku seekor Kuda
dia adalah seekor kuda yang baik, mampu berlali kencang, bertenaga kuat.
Namun, dia hanya bisa menemaniku di sepanjang hutan.
Dia tak akan pernah bisa menemaniku untuk mengarungi lautan
aku kembali hinggap di sebuah padang rumput
aku kembali memohon kepada tuhan,
"Tuhan berilah aku teman"
Lalu Tuhan memberiku seekor semut
Seekor semut yang pekerja keras, setia dan tak pernah mengeluh.
Namun, dia hanya bisa menemaniku berjalan di tanah.
Dia tak bisa menemaniku untuk terbang bebas
Aku bukanlah merasa Tuhan tidak adil padaku
aku hanya merasa lelah untuk terus mencari dan terus menunggu
Aku bertemu dengan seekor burung
dia menemaniku terbang mengudara, mengarungi lautan, menyebrangi samudera, melewati hutan dan menorobos hujan
aku terus menikmati hariku, merasa bahwa dia adalah teman sejatiku sampai akhir nanti
suatu hari, aku mendapatkan hari dimana aku harus kehilangan temanku karena dia memutuskan untuk pergi dan mencari temannya yang baru.
aku lelah
aku berhenti mencari
aku berhenti mengarungi lautan
aku berhenti melewati hujan
aku berhenti menorobos hujan
aku berhenti menyebrangi lautan
aku terdiam
aku kembali bercerita pada tuhan
Tuhan kembali menjawab keluhanku.
angin datang kepadaku
dia menyampaikan pesan tuhan, kau hanya perlu menunggu, kau hanya perlu bersabar, kau hanya perlu berusaha, janganlah kamu mengeluh atas keadaanmu sekarang ini. apapun keadaannya, percayalah bahwa aku telah merencanakan semuanya dengan seksama. tak selamanya aku harus memberimu kebahagiaan, dan tak selamanya pula aku memberimu kesengsaraan. 
aku terdiam sampai akhirnys angin pergi
hujan pun datang
kawanku, janganlah kau berlarut dalam kesedihan. aku masih sama seperti dulu. aku masih menunggumu untuk kau terobos. aku masih menunggu mu untuk kembali menari bersamaku.
aku baru menyadari betapa hebatnya rencana tuhan kepada seekor burung sepertiku. aku hanya perlu menunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar