Rabu, 22 Februari 2012

Ajarkan Aku Cinta Yang Tulus (2)

 jika mencintaimu adalah sesuatu yang salah,
maka aku tak ingin menjadi benar untuk selamanya.
-paksi mardika-

sebelumnya bisa baca ini :)

entahlah aku harus mulai semuanya dari awal tanpanya atau mengakhiri semuanya.
dan aku tak tau saat ini aku harus bahagia atau sedih.
saat melihat kau tersenyum dengan wanita lain.
aku benci, dia sudah bisa mencintai orang lain. sedangkan aku?
tak perlu aku ceritakan semuanya yang aku rasakan
mereka pun akan tau, apa yang aku rasakan.
aku berikan semua cintaku untuknya
dan dia hanya memberiku salam perpisahan.
apakah aku tak mencintainya dengan tulus? sehingga saat dia bersama wanita lain aku menangis sendiri?
aku selalu berusaha agar semuanya normal normal dan normal
tapi kenapa? Tuhan selalu memberiku pria yang tak bisa menerima aku apa adanya!
aku terkadang selalu menyalahkan Tuhan. padahal ini bukan salahNya
aku yang salah, aku telah meng-aniaya diriku sendiri dengan terus menangisi masa laluku

"sudahlah, jangan terus menangis seperti itu. belum tentu dia menangisimu juga"

"tapi ma, mama gak pernah tau gimana rasanya jadi aku. setelah tiga tahun aku bersama dia, dan pergi begitu saja. bener-bener bikin aku ngerasa gak dihargain sama sekali ma"

"kamu harus tau, cinta gak kenal waktu nak. seberapa puluh tahun kau mencintai seseorang, jika ada waktunya cinta itu pergi. dia akan pergi begitu saja. tak peduli apa yang telah kamu korbankan , apa yang telah kamu perjuangkan untuknya selama ini. cinta tak mengenal waktu dan keadaan, saat dia ingin datang. dia datang begitu saja mengisi hatimu yang kosong dan pergi begitu saja"

"benarkah? kenapa hidup sebegitu tidak adilnya padaku?"

"bukan hidup ini yang tak adil, tapi kau yang salah mengartikannya. kau bisa menemukan kebahagiaan di tempat gelap sekalipun, asal ada seseorang yang ingat untuk menyalakan lampunya"

"maksudnya menyalakan lampu?"

"asal ada seseorang yang ingat untuk mengingatkanmu"

aku hanya tersenyum setelah obrolan dengan mama berakhir, dan sekarang aku malah makin bingung.
kenapa bukan kau yang menyalakan lampunya?
padahal aku berharap itu kau,
seandainya benar kau yang akan menyalakan lampu itu..
ah andai itu mimpi, aku tak ingin bangun untuk selamanya

 continued... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar