"sebuah hubungan bisa berakhir karena kau tak
melakukan hal yang sama saat pertama kali
menjalin sebuah hubungan"
"apa kau mau menjadi kekasihku? dambaan hatiku? dan pendamping hidupku selama itu benar?"
"iya aku mau"
indah, benar-benar indah . tak ada yang lebih indah dari ini, saat pengungkapan perasaan seseorang dari lubuk hatinya.
mencintai dan dicintai. pasangan serasi yang hangat.
cahaya cinta mereka mengalahkan cahaya rembulan di bulan purnama. keindahan cinta mereka melebihi indahnya pelangi di senja kala.
awal yang indah...
setiap pagi datang, dia selalu mengucapkan selamat pagi atau sekedar mengingatkanku untuk sarapan dan sembahyang.
"kau pria yang sempurna, aku harap Tuhan selalu mendampingi kita"
"tentu sayang, kau juga wanita terbaik dari yang paling baik yang telah kupilih untuk menjadi milikku"
"apa kau mau berjanji untuk selalu bersamaku dan selalu menghargaiku?"
"aku berjanji"
janji yang terlontar begitu saja dari mulutnya. benar-benar membuat hati ini melayang setinggi langit mengalahkan langit di lapisan ketujuh.
setidaknya itu membuatku nyaman, dan percaya seolah-olah dia benar-benar tak akan pernah meninggalkanku.
seolah-olah dia akan menjadi milikku selamanya, dan keindahan ini abadi sampai ajal menjemput.
"kau wanita yang benar-benar baik, kau wanita terhormat dari yang terhormat" sahutnya sambil tersenyum dan membenarkan poniku yang kubiarkan menutupi sebagian mata kananku.
"dan kau akan lebih terhormat saat kau selalu menjaga kehormatanku sebagai wanita" jawabku, aku tersenyum semanis mungkin, senyum termanis yang pernah kubuat.
Tuhan, aku hanya berharap ini tak cepat berakhir dan aku berharap selamanya akan seperti ini.
biarkan cinta kami menjadi cinta suci, tanpa ada salah seorang yang saling menyakiti.
aku berharap semua yang dia janjikan, akan dia tepati. semanis dia berjanji padaku.
aku berharap yang manis bukan hanya janjinya tapi saat dia merealisasikannya
***
sudah 29 bulan aku bersamanya dan menjalin kisah kasih penuh cinta dan kasih sayang.dan...
Takdir berkehendak lain.
sender: Mufida
kamu kemana? kenapa sudah satu minggu kau tak memberiku kabar? apa kau sibuk dengan kuliahmu? setelah lulus SMA kau jarang sekali memberiku kabar. aku harap kau baik-baik saja, wil.
balasan yang kutunggu darinya tak kunjung datang, sampai suatu hari aku mendapat pesan singkat dari tanteku yang tinggal di Jogjakarta
sender: tante rahma
muf, mantanmu si willy sekarang kuliah dimana? kemaren tante liat dia ada di malioboro loh sama cewek. cakep.
aku mencoba menepis semua prasangka burukku,
sender: mufida
mantan? aku masih pacarnya willy tan. dia sekarang kuliah di UGM jurusan kedokteran. salah liat mungkin, atau mungkin itu temannya.
hatiku tak berhenti bertanya-tanya jika benar itu willy, siapa wanita itu ya.
dan kemungkinan terburuk adalah dia... ah sudahlah.
aku kembali mengirim pesan untuknya
sender: mufida
wil, kamu masih anggap aku sebagai pacarmu kan? aku mohon balas. aku merindukanmu. apa kau tak merindukanku?
dan tak lama, aku mendapat sebuah pesan baru. dengan hatihati aku membacanya
sender: willy
iya, maaf ya.
bagai sebuah ombak yang menerpa pantai, hatiku tergusur oleh ombak itu dan terbawa abrasi.
dengan mudahnya dia hanya membalas pesanku "maaf"
sender: mufida
mengapa semudah itu kau meminta maaf? kau tak bisa seenaknya begini wil, datang seperti ini dan apa kau besok akan menghilang lagi? aku benar tak menyangka kau akan memperlakukanku seperti ini.
sender: willy
maafkan aku, kau tak pernah mengerti keadaanku. kau sepertinya tak tulus mencintaiku selama ini!
sender: mufida
ya Tuhan! kurangku apa? selama seminggu lebih kau tak memberiku kabar, aku masih setia menunggu kabar darimu, aku masih setia menanyakan kabarmu dan kau tak pernah memperdulikannya. AKU TAK TULUS?! apa kau bilang? seenaknya kau berkata seperti itu! ingat ya wil, aku mencintaimu setulus hatiku. apa itu tak cukup? lalu cinta yang tulus itu yang seperti apa?
sender: willy
mungkin semuanya harus sampai disini.
continued.... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar