Senin, 03 September 2012

"itik ayo semangaaat 1 putaran lagi!!!!!"

dia menyemangatiku dengan penuh semangat juga. aku tersenyum dan berteriak kembali "iyaaaa" 
ku teruskan sampai garis finish, dan tercatat waktu 18 menit lebih 2 detik. andai aku bisa lebih cepat...
aku terdiam dan duduk di pinggir lapang, lelah...sangat lelah...

"itik kamu gak apa-apa kan? kamu mau minum enggak?"

"enggak apa-apa kok, nanti aja minumnya kalo udah agak gak capek"

"yaudah semangat yah"

aku tersenyum, dan kembali ke kelas. aku berada satu kelas sama dia. namanya... Luki.
kali ini pelaaran Bahasa Jerman yang bener-bener bikin ngantuk. satu-satunya yang bikin aku gak ngantuk itu, liatin Luki.
saat aku diam-diam memerhatikan Luki dari belakang, yang Luki lakuin bukan memerhatikan aku. tapi.. memerhatikan wanita itu.
wanita yang feminim, berjilbab, berkulit putih dan seorang PASKIBRAKA.
kadang saat pandangan kami beradu, aku langsung memalingkan wajahku ke arah lain. ke sudut lain yang jauh dari dia..

saat istirahat, aku terdiam dan berfikir betapa bodohnya aku bisa memerhatikan dan sepeduli ini sama pria yang sama sekali gak melakukan hal yang sama.
saat termenung, Luki menghampiriku dan membungkukan badannya sambil menatap wajahku sampai jarak wajah kami hanya sekitar 15cm

"kenapa sih? senyum dong! ayo goyang itik lagi bareng gue" dia bergoyang-goyang di depanku dengan konyolnya. dan selalu seperti itu.

"gue enggak apa-apa ko, ki. dasar kamu konyol banget sih" aku cuma tersenyum, dan mendorong kepalanya.
aku adalah orang yang bisa dibilang paling deket sama dia, bercanda sepanjang kelas matematika. dan selalu berbagi disaat suka atau duka.
memanggilku dengan "itik" aja aku udah seneng, artinya dia punya panggilan spesial buat aku yang orang lain gak punya.
dia itu manis. aku tak pernah menemukan kekurangannya selain dia gak pernah peka sama perasaan orang terdekatnya
 
aku selalu seperti ini.
apa mungkin selama dua tahun sekelas sama dia nanti, aku bakalan terus kesiksa kayak gini?
aku-kamu dan kamu-dia.
kenapa sih, ki. kamu gak pernah menyadari kalo aku lebih care sama kamu dibanding cewek itu? cewek yang kamu kejar dan gak pernah kasih respon yang baik. apa kamu gak pernah merasakan hal yang sama kayak aku setelah apa yang telah kita lewatin sama-sama?
kenapa sih kamu pinter banget! KAMU PINTER! SAMPE KAMU GAK KEJEBAK PERASAAN KAYAK GINI!
Aku disini sendirian, ki. menari bersama gerimis hujan cinta aku sama kamu. dan kamu gak pernah dateng nemenin aku dibawah rintiknya. kamu terlalu sibuk memayungi wanita itu, sedangkan kamu kehujanan sendirian sambil berharap wanita itu memberimu sedikit imbalan.
kenapa kamu gak nemenin aku hujan-hujanan bareng sambil bernyanyi atau apapun yang ingin kita lakukan?!

aku menyanyikan semuanya sendiri, tanpa tepuk tangan dari seorang pun. aku bernyanyi dan menari dibawah rintiknya. aku menangis dan tertawa sendiri. tanpa kau temani disini, ki.
aku selalu dan selalu setia menemani perasaan ini. dengan sabar menunggu setiap balasan darimu.
saat aku memandangmu, saat kau memandang dia.
saat aku mempedulikanmu, saat kau mempedulikan dia.
saat aku ingin mencintaimu seutuhnya dan kau mencintai dia seutuhnya.

aku
selalu
menunggumu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar